Peran Pendidikan Karakter Dalam Pendidikan
Tujuan Pendidikan Karakter
Lahirnya pendidikan karakter bisa dikatakan sebagai sebuah usaha untuk menghidupkan spritual yang ideal. Seorang ilmuan pernah mengatakan bahwa tujuan utama dari pendidikan adalah untuk membentuk karakter karena karakter merupakan suatu evaluasi seorang pribadi atau individu serta karekter pun dapat memberi kesatuan atas kekuatan dalam mengambil sikap di setiap situasi. Pendidikan karakter pun dapat dijadikan sebagai strategi untuk mengatasi pengalaman yang selalu berubah sehingga mampu membentuk identitas yang kokoh dari setiap individu dalam hal ini dapat dilihat bahwa tujuan pendidikan karakter ialah untuk membentuk sikap yang dapat membawa kita kearah kemajuan tanpa harus bertentangan dengan karakter yang berlaku. Pendidikan karakter pun dijadikan sebagai wahana sosialisasi karakter yang patut dimiliki setiap individu agar menjadikan mereka sebagai individu yang bermanfaat seluas-luasnya bagi karakter sekitar. Pendidikan karakter bagi individu bertujuan agar :- Mengetahui berbagai karakter baik manusia
- Dapat mengartikan dan menjelaskan berbagai karakter.
- Menunjukkan contoh prilaku berkarakter dalam kehidupan sehari-hari.
- Memahami sisi baik menjalankan prilaku berkarakter.
Pada awalnya, manusia itu lahir hanya
membawa “personality” atau kepribadian. Secara umum kepribadian manusia
ada 4 macam dan ada banyak sekali teori yang menggunakan istilah yang
berbeda bahkan ada yang menggunakan warna, tetapi polanya tetap sama.
Secara umum kepribadian ada 4, yaitu :
1. Koleris : tipe ini bercirikan pribadi yang suka kemandirian, tegas, berapi-api, suka tantangan, bos atas dirinya sendiri.
2. Sanguinis : tipe ini
bercirikan suka dengan hal praktis, happy dan ceria selalu, suka
kejutan, suka sekali dengan kegiatan social dan bersenang-senang.
3. Plegmatis : tipe
ini bercirikan suka bekerjasama, menghindari konflik, tidak suka
perubahan mendadak, teman bicara yang enak, menyukai hal yang pasti.
4. Melankolis : tipe
ini bercirikan suka dengan hal detil, menyimpan kemarahan, Perfection,
suka instruksi yang jelas, kegiatan rutin sangat disukai.
Di atas ini adalah teori yang klasik dan
sekarang teori ini banyak sekali berkembang, dan masih banyak digunakan
sebagai alat tes sampai pengukuran potensi manusia.
Kepribadian bukanlah karakter. Setiap
orang punya kepribadian yang berbeda-beda. Nah dari ke 4 kepribadian
tersebut, masing-masing kepribadian tersebut memiliki kelemahan dan
keunggulan masing-masing. Misalnya tipe koleris identik dengan orang
yang berbicara “kasar” dan terkadang tidak peduli, sanguin pribadi yang
sering susah diajak untuk serius, plegmatis sering kali susah diajak
melangkah yang pasti dan terkesan pasif, melankolis terjebak dengan
dilemma pribadi “iya” dimulut dan “tidak” dihati, serta cenderung
perfectionis dalam detil kehidupan serta inilah yang terkadang membuat
orang lain cukup kerepotan.
Tiap manusia tidak bisa memilih
kepribadiannya, kepribadian sudah hadiah dari Tuhan sang pencipta saat
manusia dilahirkan. Dan setiap orang yang memiliki kepribadian pasti ada
kelemahannya dan kelebihannya di aspek kehidupan social dan
masing-masing pribadi. Mudah ya, penjelasan ini.
Nah, karakter nya dimana? Saat tiap
manusia belajar untuk mengatasi kelemahannya dan memperbaiki
kelemahannya dan memunculkan kebiasaan positif yang baru maka inilah
yang disebut dengan karakter. Misalnya, seorang koleris murni tetapi
sangat santun dalam menyampaikan pendapat dan instruksi kepada
sesamanya, seorang yang sanguin mampu membawa dirinya untuk bersikap
serius dalam situasi yang membutuhkan ketenangan dan perhatian fokus.
Itulah Karakter. Pendidikan Karakter adalah pemberian pandangan mengenai
berbagai jenis nilai hidup, seperti kejujuran, kecerdasan, kepedulian
dan lain-lainnya. Dan itu adalah pilihan dari masing-masing individu
yang perlu dikembangkan dan perlu di bina, sejak usia dini (idealnya).
Karakter tidak bisa diwariskan, karakter tidak bisa dibeli dan karakter tidak bisa ditukar. Karakter harus DIBANGUN dan DIKEMBANGKAN secara sadar hari demi hari dengan melalui suatu PROSES yang tidak instan. Karakter bukanlah sesuatu bawaan sejak lahir yang tidak dapat diubah lagi seperti sidik jari.
Banyak saya perhatikan bahwa orang-orang
dengan karakter buruk cenderung mempersalahkan keadaan mereka. Mereka
sering menyatakan bahwa cara mereka dibesarkan yang salah, kesulitan
keuangan, perlakuan orang lain atau kondisi lainnya yang menjadikan
mereka seperti sekarang ini. Memang benar bahwa dalam kehidupan, kita
harus menghadapi banyak hal di luar kendali kita, namun karakter Anda
tidaklah demikian. Karakter Anda selalu merupakan hasil pilihan Anda.
Ketahuilah bahwa Anda mempunyai potensi
untuk menjadi seorang pribadi yang berkarakter, upayakanlah itu.
Karakter, lebih dari apapun dan akan menjadikan Anda seorang pribadi
yang memiliki nilai tambah. Karakter akan melindungi segala sesuatu yang
Anda hargai dalam kehidupan ini.
Setiap orang bertanggung jawab atas karakternya. Anda memiliki KONTROL PENUH
atas karakter Anda, artinya Anda tidak dapat menyalahkan orang lain
atas karakter Anda yang buruk karena Anda yang bertanggung jawab penuh.
Mengembangkan karakter adalah TANGGUNG JAWAB pribadi.
0 komentar:
Post a Comment